image from google |
Ketiga pertanyaan tersebut, yakni meliputi kemampuan, motivasi, dan kesesuaian. Berikut penjabaran tiga pertanyaan mendasar tersebut serta bagaimana cara menjawab agar mampu meyakinkan pewawancara. Demikian seperti dikutip dari Forbes, Sabtu (18/2/2012).
Pertanyaan pertama, apakah kamu mampu melakukan pekerjaan tersebut?
Melalui pertanyaan ini, perusahaan berusaha mencari tahu kekuatan yang kamu miliki. Penilaian bukan hanya dilihat dari sisi kemampuan akademis saja, tapi bagaimana kamu memiliki soft skill seperti kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Maka, ketika kesempatan wawancara ini, kamu dapat menjelaskan secara rinci mengenai pengalaman berorganisasi serta sejumlah proyek yang pernah kamu ikuti. Terus terang saja sekalipun kegiatan yang kamu belum berhasil sebab mereka juga ingin mengetahui bagaimana kamu dapat bangkit dari kegagalan.
Pertanyaan kedua, akankah kamu mencintai pekerjaan tersebut?
Pertanyaan ini mengacu bagaimana kamu dapat memotivasi diri ketika suatu saat mengalami kejenuhan dalam bekerja atau ketika kamu terjebak dalam bidang pekerjaan yang tidak kamu sukai.
Perusahaan akan memberi nilai lebih bagi calon karyawan yang mampu termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan padanya. Jelaskan kepada pewawancara bagaimana kamu dapat mengatasi berbagai kondisi, baik dari rekan-rekan kerja maupun dari pekerjaan itu sendiri.
Pertanyaan ketiga, yaitu apakah kami mampu bertoleransi saat bekerja dengan kamu?
Ketika wawancara, perusahaan akan menjelaskan alur kerja serta sistem kerja di perusahaan. Melalui pertanyaan ini, mereka berusaha mencari tahu kesiapanmu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi dan budaya yang berlaku di perusahaan tersebut.
Yakinkan kepada pewawancara bahwa kamu adalah calon karyawan yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai budaya kerja serta bagaimana kamu dapat bekerja secara individual dan kerja tim.
Margaret Puspitarini
sumber : okezone.com
No comments:
Post a Comment