image from google |
Cinta
adalah sebuah anugerah, demikian kata pepatah. Tetapi, cinta tidak
datang dengan sendirnya, atau datang begitu saja tanpa kuasa untuk
memilih. Demikian juga jodoh, dia adalah hasil usaha dan pilihan.
Bagaimana mengusahakan jodoh dan mendapatkan cinta?
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak dulu cerita dibawah ini:
Satu hari Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu Cinta”? Bagaimana saya bisa mendapatkan nya?
Gurunya menjawab, “Ada
ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh
mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu
menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu
telah menemukan cinta”
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”
Plato menjawab, “Aku
hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan tidak boleh mundur
kembali. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi
aku tak tau, apakah ada yang paling menakjubkan lagi didepan sana, jadi
tak kuambil ranting itu. Saat ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi,
baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian, tidak
sebagus ranting yang tadi. Jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”.
Gurunya pun menjawab, “jadi, ya itulah Cinta”
Dihari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Apa itu jodoh?, Bagaimana saya bisa menemukan nya?”
Gurunya pun menjawab “Ada
hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali,
dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah, jika kamu
menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan
apa itu jodoh”
Plato
pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali membawa pohon. Pohon
tersebut bukanlah pohon yang segar dan juga tidak terlalu tinggi. Pohon
itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”
Plato pun menjawab, “Sebab
berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah
hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan
ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat. Jadi
kuputuskan untuk menebangnya ke sini. Aku tidak mau menghilangkan
kesempatan untuk mendapatkannya”.
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah jodoh”
Cinta itu semakin di cari, maka semakin tidak di temukan. Cinta
adanya didalam lubuk hati. Ketika dapat menahan keinginan dan harapan
yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan Cinta,
maka yang di dapat adalah kehampaan, tiada sesuatupun yang di dapat. Dan
tidak dapat di mundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar
mundur. Terimalah Cinta itu apa adanya.
Jodoh
adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan.
Ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan
mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya. Ketika kesempurnaan yang
ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan
itu. Karena sebenarnya kesempurnaan itu, hampa adanya…
sumber : psychologymania.com
No comments:
Post a Comment