image from google |
Mahasiwa,
sebuah gelar intelektual muda. Di pundaknya tersimpan masa depan, di
otaknya beribu ide dan kreativitas yang siap dimunculkan, pandangannya
ideal, semangatnya membara, langkahnya mantap penuh percaya diri, sorot
matanya menyimpan kewibawaan seorang ilmuwan, dan beribu potensi lain
yang dimiliki seorang mahasiswa.
Jika
kita membalik-balik buku sejarah, bagaimana perisitiwa kemerdekaan dan
pergerakan-pergerakan nasional dimasa itu, yang melahirkan Negara
Indonesia yang kita cintai ini, tidak lepas dari peran kaum muda,
khususnya mahasiswa. Negara dalam keadaan salah arah, kita membaca
sejarah bagaimana mahasiswa berusaha meluruskannya ditahun 1965 dan
1998. Jadi, dalam sejarah bangsa kita, mahasiswa adalah kaum elit dan
intelektual yang ideal, punya pandangan dan wawasan kebangsaan. Maju dan
mundurnya Indonesia, tergantung dari kaum intelektual mudanya, terutama
mahasiswa.
Bagimana
dengan anda? Apakah anda sebagai seorang mahasiswa, punya jiwa seperti
yang disebutkan diatas? Sungguh sayang, dan sungguh memprihatinkan,
keadaan mahasiswa Indonesia sampai saat ini tahun 2012. Apa peran peran
mahasiswa masih bisa dibanggakan?
Jika
berbicara tentang mahasiswa, kita tidak akan berbicara tentang orang
perorang, organisasi perorganisasi, atau kampus perkampus, tapi,
mahasiswa adalah seluruh komponen kaum muda yang sedang menuntut ilmu di
perguruan tinggi.
Apa
pandangan umum masyarakat mengenai mahasiswa saat ini? Mahasiswa tidak
lain adalah calon pengangguran baru, yang akan menambah pengangguran
intelektual. Kemacetan yang paling sering terjadi adalah jalan raya
disekitar areal kampus, sehingga biasanya masyarakat anti-wanti jika
ingin lewat areal jalan kampus. Demo anarkis, tawuran antar mahasiswa,
penyalahgunaan obat-obatan dan seks bebas dikalangan mahasiswa. Sungguh
sangat mengecewakan…!!!
Simbol
seorang intelektual muda yang ideal, sudah sangat jauh dari diri
seorang mahasiswa Indonesia saat ini. Bahkan titel mahasiswa bukan lagi
sebuah titel yang membawa harapan bagi masyarakat, tetapi sebuah titel
yang membawa bencana, dan hasilnya akan menjadi sampah masyarakat.
Jika
kita menilik keorganisasi dalam kampus, yang ada adalah persaingan
antar organisasi untuk menundukkan organisasi lain, tanpa ada idealisme
yang ingin diperjuangkan. Sarana belajar mengajar adalah sebua rutinitas
yang akan membawa rasa kebosanan, bukan lagi sebagai hal menciptakan
ide-ide kreatif. Jika kita men-survey mahasiswa Indonesia saat ini, apa
cita-cita dan apa yang akan dikerjakannya setelah menyelesikan
pendidikannya diperguruan tinggi? Jawabannya tidak jauh dari “tergantung
nasib yang menentukan” (mereka belum punya arah). Pantas saja,
mahasiswa dalam pandangan masyarakat adalah calon-calon pengangguran
intelektual baru.
Apakah anda termasuk mahasiswa yang rusak itu?
Jika
anda sadar akan tugasmu, tidak ada waktu untuk berbuat yang tidak
berguna. Masih banyak tugas, tanggungjawab dan harapan yang harus kita
selesaikan. Tujuh semester di perguruan tinggi terasa begitu singkat
bagi yang memfaatkannya, dan terasa begitu lama bagi yang melalaikannya.
Jika engkau sukses, bangsa inipun akan suskes.
Bangunlah mahasiswa Indonesia, bangkit, ambil buku dan pena, keluarkan idemu, dan lihat keadaan bangsa ini.
sumber : psychologymania.com
No comments:
Post a Comment