Warna kulit kita sudah merupakan takdir Tuhan untuk kita. Kebanyakan
wanita Indonesia tergolong ke dalam ras Melayu sehingga warna kulitnya
cenderung coklat. Buat wanita berketurunan Tinghoa biasanya warna
kulitnya akan lebih terang. Sebenarnya perbedaan warna kulit tidak
ditentukan oleh ras, tetapi oleh melanin.
Melanin tersebut yang menentukan pigmen atau warna kulit, dan setiap
ras memiliki kecenderungan untuk memiliki satu tone warna kulit.
Perbedaan mendasar ini yang seharusnya menjadi titik tolak bagaimana
semestinya wanita merawat kulit, terutama kulit wajah.
Umumnya yang dilakukan produk pemutih wajah adalah mengembalikan warna kulit ke tone dasar.
Misalnya terjadi penggelapan atau pigmentasi karena paparan sinar
matahari yang berlebihan atau disebabkan oleh perubahan hormon pada
waktu hamil. Pemutih kulit wajah bekerja menghilangkan efek penggelapan
tersebut.
Ada berbagai macam produk pemutih wajah, masing-masing dengan iklan
yang cukup menggiurkan bagi wanita. Memang, wajar bila wanita senantiasa
ingin tampil cantik dan mempesona. Tak pelak lagi, kadang wanita juga
yang dengan sukarelanya mengorbankan dirinya sendiri karena termakan
iklan. Untuk menjadi cantik dan sempurna itu tidak perlu atau harus
memiliki putih kok…
Begitu membanjirnya produk pemutih di pasaran, kadang wanita tidak
terlalu mempedulikan kandungan setiap produk, apalagi meluangkan waktu
untuk melihat dan mencari tahu zat kimia apa yang aman untuk kulitnya.
Memang BPOM bertugas mengontrol beredarnya produk perawatan kulit dan kosmetik yang aman, tapi masih juga banyak pemutih wajah yang dijual murah dengan kandungan berbahaya, dan masih juga dibeli.
Secara teknis, pemutih wajah bekerja dengan mengiritasi atau
mengelupas bagian kulit terluar. Zat-zat kimiawi berbahaya seperti
mercury atau hydroquinone biasanya menjadi zat aktif yang memutihkan
kulit.
Parahnya, mercury bisa terserap kulit dan mengalir di dalam darah
hingga bisa merusak hati dan ginjal, menyebabkan kanker, dan penyakit
lainnya. Bahkan produk pemutih yang diklaim alami atau organic juga masih mungkin memiliki kandungan zat-zat berbahaya.
Karena bagaimanapun juga, produk pemutih sebagus apapun tidak akan
mampu membuat wanita Melayu tampak seputih wanita Kaukasia. Bahkan bisa
saja yang dihasilkan justru wajah putih yang cenderung pucat.
Wanita Indonesia harus lebih cerdas memilih produk perawatan kulit
wajah. Seandainya pemutih wajah memang diperlukan untuk mengurangi efek
pigmentasi kulit karena paparan matahari atau kehamilan, pastikan tidak
ada zat kimia berbahaya dalam produk tersebut.
Terlebih lagi, jangan pernah memutihkan kulit wajah secara berlebihan hingga yang diperoleh bukannya kulit yang cerah
dan bersih, melainkan justru kulit yang memucat. Produk pemutih wajah
dengan kualitas rendah atau berbahaya justru bisa merusak wajah dan
menyebabkan pigmentasi jauh lebih parah.
sumber : caradandan.com
No comments:
Post a Comment