Jakarta, Menggunakan ponsel sambil berkendara tentu
bukan hal bijak karena akan memecah konsentrasi ketika berada di
perjalanan. Kebiasaan ini tak hanya dilakukan orang dewasa tapi juga
remaja, terutama yang sudah dibiasakan membawa mobil sendiri. Tapi
sebuah studi baru mengungkapkan remaja yang berani SMS-an sambil
menyetir juga cenderung melakukan aktivitas berisiko lainnya saat
berkendara.
Aktivitas berisiko yang dilakukan antara lain
berkendara dengan pengemudi yang mabuk atau di bawah pengaruh
obat-obatan atau enggan mengenakan sabuk pengaman.
Tim peneliti
dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS menemukan
empat dari sembilan siswa sekolah menengah dilaporkan saling berkirim
SMS sembari mengendarai mobil selama bulan April 2013. Beberapa studi
sebelumnya di negara-negara bagian tertentu juga telah menemukan bahwa
seperempat hingga tiga perempat remaja telah terbiasa SMS-an sambil
berkendara.
Untuk mendapatkan gambaran secara nasional, Emily
Olsen, pakar statistik kesehatan dari Division of Adolescent and School
Health, CDC dan rekan-rekannya menganalisis hasil survei tahunan yang
digelar CDC terkait kebiasaan remaja ini.
Survei yang digelar
pada tahun 2011 ini dilakukan di sejumlah sekolah negeri dan swasta di
berbagai penjuru Amerika serta melibatkan 8.505 siswa sekolah menengah
berusia 16 tahun ke atas. Kesemua partisipan ditanyai apakah mereka
mempunyai perilaku berkendara yang sekiranya berpotensi bahaya satu
bulan belakangan.
Dari situ diketahui kurang dari 45 persen
partisipan mengaku hanya SMS-an sembari berkendara sedikitnya satu kali
dalam kurun waktu tersebut. Tapi 12 persen remaja lainnya mengaku SMS-an
di belakang kemudi setiap hari.
Selain itu, studi ini menemukan
makin sering partisipan dilaporkan SMS-an sembari berkendara maka
semakin besar kecenderungan mereka untuk melakukan perilaku berisiko
lainnya. Misalnya, 19 persen remaja dilaporkan SMS-an sambil berkendara
minimal sekali dalam sebulan dan 34 persen partisipan mengaku SMS-an di
dalam mobil setiap harinya. Padahal remaja yang tidak suka SMS-an dan
baru-baru ini mengemudi setelah minum alkohol hanya sebanyak tiga
persen.
Peneliti juga menemukan hanya 19 persen remaja yang tak
suka SMS-an sambil mengemudi yang mengaku baru-baru ini mengendarai
mobil dengan pengemudi lain yang baru saja meminum minuman keras,
sedangkan remaja yang dilaporkan SMS-an sambil minum alkohol mencapai 33
persen.
"Mengkhawatirkan melihat anak-anak berpartisipasi dalam
perilaku semacam ini, entah ketika mereka mengemudi sendiri atau membawa
penumpang lain. Pasalnya masing-masing perilaku ini sendiri sudah cukup
berbahaya," tandas Olsen seperti dilansir Foxnews, Selasa (14/5/2013).
Olsen
pun mengatakan para orangtua memiliki kesempatan terbaik untuk
mengatasi aktivitas tak aman di dalam mobil yang dilakukan anak-anaknya
ini dengan terus mendiskusikan keamanan berkendara dengan anak-anaknya
meski si anak sudah mengantongi SIM.
Apalagi para remaja
terhitung mudah tersangkut masalah sekaligus sulit keluar dari masalah
yang mereka alami di jalanan, terutama karena kurangnya pengalaman yang
mereka miliki, tambahnya.
sumber : health.detik.com
No comments:
Post a Comment