Monday, May 20, 2013

Remaja yang Gemar SMS Sambil Berkendara Juga Berani Lakukan Hal Berisiko Lain

Jakarta, Menggunakan ponsel sambil berkendara tentu bukan hal bijak karena akan memecah konsentrasi ketika berada di perjalanan. Kebiasaan ini tak hanya dilakukan orang dewasa tapi juga remaja, terutama yang sudah dibiasakan membawa mobil sendiri. Tapi sebuah studi baru mengungkapkan remaja yang berani SMS-an sambil menyetir juga cenderung melakukan aktivitas berisiko lainnya saat berkendara.

Aktivitas berisiko yang dilakukan antara lain berkendara dengan pengemudi yang mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan atau enggan mengenakan sabuk pengaman.

Tim peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS menemukan empat dari sembilan siswa sekolah menengah dilaporkan saling berkirim SMS sembari mengendarai mobil selama bulan April 2013. Beberapa studi sebelumnya di negara-negara bagian tertentu juga telah menemukan bahwa seperempat hingga tiga perempat remaja telah terbiasa SMS-an sambil berkendara.

Untuk mendapatkan gambaran secara nasional, Emily Olsen, pakar statistik kesehatan dari Division of Adolescent and School Health, CDC dan rekan-rekannya menganalisis hasil survei tahunan yang digelar CDC terkait kebiasaan remaja ini.

Survei yang digelar pada tahun 2011 ini dilakukan di sejumlah sekolah negeri dan swasta di berbagai penjuru Amerika serta melibatkan 8.505 siswa sekolah menengah berusia 16 tahun ke atas. Kesemua partisipan ditanyai apakah mereka mempunyai perilaku berkendara yang sekiranya berpotensi bahaya satu bulan belakangan.

Dari situ diketahui kurang dari 45 persen partisipan mengaku hanya SMS-an sembari berkendara sedikitnya satu kali dalam kurun waktu tersebut. Tapi 12 persen remaja lainnya mengaku SMS-an di belakang kemudi setiap hari.

Selain itu, studi ini menemukan makin sering partisipan dilaporkan SMS-an sembari berkendara maka semakin besar kecenderungan mereka untuk melakukan perilaku berisiko lainnya. Misalnya, 19 persen remaja dilaporkan SMS-an sambil berkendara minimal sekali dalam sebulan dan 34 persen partisipan mengaku SMS-an di dalam mobil setiap harinya. Padahal remaja yang tidak suka SMS-an dan baru-baru ini mengemudi setelah minum alkohol hanya sebanyak tiga persen.

Peneliti juga menemukan hanya 19 persen remaja yang tak suka SMS-an sambil mengemudi yang mengaku baru-baru ini mengendarai mobil dengan pengemudi lain yang baru saja meminum minuman keras, sedangkan remaja yang dilaporkan SMS-an sambil minum alkohol mencapai 33 persen.

"Mengkhawatirkan melihat anak-anak berpartisipasi dalam perilaku semacam ini, entah ketika mereka mengemudi sendiri atau membawa penumpang lain. Pasalnya masing-masing perilaku ini sendiri sudah cukup berbahaya," tandas Olsen seperti dilansir Foxnews, Selasa (14/5/2013).

Olsen pun mengatakan para orangtua memiliki kesempatan terbaik untuk mengatasi aktivitas tak aman di dalam mobil yang dilakukan anak-anaknya ini dengan terus mendiskusikan keamanan berkendara dengan anak-anaknya meski si anak sudah mengantongi SIM.

Apalagi para remaja terhitung mudah tersangkut masalah sekaligus sulit keluar dari masalah yang mereka alami di jalanan, terutama karena kurangnya pengalaman yang mereka miliki, tambahnya.


sumber : health.detik.com

No comments:

Post a Comment