kusukadiva.com |
VIVAlife - Setelah
kuliah, sebagian besar orang akan memasuki dunia kerja dan memiliki
bidang karier sendiri. Bertahun-tahun menjalaninya, banyak yang lantas
bertanya, apakah karir yang saya jalani sesuai dengan tujuan awal?
Apakah yang paling saya sesali selama menjalani karier saya?
Sebuah survei terhadap 30 profesional berusia 28 hingga 58 tahun menanyakan hal apa saja yang disesali selama karier. Hasilnya, ada lima hal yang paling disesali dalam perjalanan mereka. Berikut daftarnya seperti dikutip dari askmen.com
1. "Saya berharap tak memilih pekerjaan berdasarkan penghasilan"
Ini adalah penyesalan yang dialami sebagian besar responden. Mayoritas mengaku memilih bidang pekerjaan yang menghasilkan uang banyak namun akhirnya merasa tak puas. Studi klasik membuktikan kompensasi hanyalah satu faktor, bukan motivasi.
Sebuah survei terhadap 30 profesional berusia 28 hingga 58 tahun menanyakan hal apa saja yang disesali selama karier. Hasilnya, ada lima hal yang paling disesali dalam perjalanan mereka. Berikut daftarnya seperti dikutip dari askmen.com
1. "Saya berharap tak memilih pekerjaan berdasarkan penghasilan"
Ini adalah penyesalan yang dialami sebagian besar responden. Mayoritas mengaku memilih bidang pekerjaan yang menghasilkan uang banyak namun akhirnya merasa tak puas. Studi klasik membuktikan kompensasi hanyalah satu faktor, bukan motivasi.
2. "Saya berharap berhenti lebih cepat"
Hampir seragam, mereka orang yang berhenti dari pekerjaan mereka untuk mengejar impian masing-masing menyesali mengapa hal itu tak dilakukan lebih cepat. Faktor nama besar perusahaan, visibilitas media sosial dan ingin mendapat keuntungan tambahan seringkali dijadikan alasan. Sebanyak 80 persen responden mengaku belum berhenti meskipun tahu mereka
seharusnya telah meninggalkan pekerjaan.
3. "Saya berharap bisa memulai bisnis sendiri"
Para profesional yang disurvei merindukan memiliki kontrol lebih besar atas hidup mereka. Dan, jawaban paling logis atas keinginan ini adalah menjadi pemilik usaha sendiri.
Meski begitu, 70 persen
pegawai berharap hasil pekerjaan saat ini akan membantu bisnis mereka di
masa depan. Hanya 15 persen yang mengatakan telah memiliki segala yang
diperlukan untuk meraih impian sendiri.
4. "Saya berharap menggunakan waktu lebih produktif"
Setelah memasuki dunia kerja, mayoritas profesional merasa telah membuang-buang waktu produktif mereka dan terburu-buru menyelesaikan sekolah untuk bisa bekerja. Sebagian lainnya menyatakan, bekerja membuat kesempatan melanjutkan studi dan mereka ulang karier tidak mampu dilakukan.
5. "Saya mengabaikan peluang karier sekarang atau tidak selamanya"
Sebagian responden menyesali tak menerima tawaran lompatan karier yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Sebuah penelitian menemukan, pentingnya mengidentifikasi sebuah tawaran
tak terduga tetapi berpotensi menciptakan perubahan yang menguntungkan yang melesatkan karier. Menurut psikolog Dr. Neal Roese, penyesalan bisa menjadi katalisator kuat terjadinya perubahan.
"Rata-rata, penyesalan menjadi emosi yang membantu, bahkan bisa menjadi inspirasi. Dari penyesalan, individu dapat memahami kemampuan dan belajar secara konstruktif untuk membangun membingkai kesuksesan masa depan," ujar Dr. Rose.
4. "Saya berharap menggunakan waktu lebih produktif"
Setelah memasuki dunia kerja, mayoritas profesional merasa telah membuang-buang waktu produktif mereka dan terburu-buru menyelesaikan sekolah untuk bisa bekerja. Sebagian lainnya menyatakan, bekerja membuat kesempatan melanjutkan studi dan mereka ulang karier tidak mampu dilakukan.
5. "Saya mengabaikan peluang karier sekarang atau tidak selamanya"
Sebagian responden menyesali tak menerima tawaran lompatan karier yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Sebuah penelitian menemukan, pentingnya mengidentifikasi sebuah tawaran
tak terduga tetapi berpotensi menciptakan perubahan yang menguntungkan yang melesatkan karier. Menurut psikolog Dr. Neal Roese, penyesalan bisa menjadi katalisator kuat terjadinya perubahan.
"Rata-rata, penyesalan menjadi emosi yang membantu, bahkan bisa menjadi inspirasi. Dari penyesalan, individu dapat memahami kemampuan dan belajar secara konstruktif untuk membangun membingkai kesuksesan masa depan," ujar Dr. Rose.
source : life.viva.co.id
No comments:
Post a Comment