Menjadi pengusaha tidak harus menunggu usia tua dan modal yang besar.
Usia muda tidak menghalangi seseorang sukses mengembangkan bisnis.
Berangkat dari hobi olah raga, Rafael Rizki Adventus atau biasa
disapa Rizki mulai merintis bisnisnya. Remaja kelahiran Jakarta 4
september 1994 ini melihat sebuah peluang melalui pembuatan kostum
basket dan futsal yang biasa dia pakai bersama teman-temannya untuk
bertanding. Dari situ Rizki mengaku menemukan ide awal menjadikan ini
sebagai sumber penghasilan. Ini adalah pintu masuknya merintis bisnis
perlengkapan olah raga.
Rizki adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Bangka belitung adalah
daerah asal dari anak muda. Ayah dan ibunya dibesarkan di Bangka
Belitung kemudian pindah ke Jakarta untuk bekerja. Sadar bukan anak
orang kaya, Rizki berambisi untuk sukses di masa depan.
"Saya hobi olah raga, basket dan futsal. Kemudian saya berangkat
dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu, di mana teman-teman
saya orang yang berkecukupan. Saya harus bisa berhasil dan membahagiakan
kedua orang tua saya, saya harus sukses," kata Rizki saat berbincang
dengan merdeka.com, Jakarta, Sabtu (2/3).
Di awal usahanya, Rizki mengaku tidak memiliki modal besar untuk
memulai usaha. Yang dia punya hanyalah niat dan keberanian. Kemudian
Rizki menjalin kerja sama dengan rumah-rumah produksi yang membuat
jersey, jaket, kaos basket dan kaos futsal. "Modal niat yang pertama,"
katanya.
Dengan bendera atau label 'Motion' Rizki dengan sabar dan ulet
menjajakan barang dagangannya. Dalam pandangannya, kesabaran dan
keuletan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan.
Siswa kelas 3 SMA Sang Timur Jakarta ini menceritakan, Motion
didirikan pada tanggal 11 Februari 2010. Rizki mengaku jika semua
keperluan baju olah raga tersedia di tempatnya. Saat ini, dia sudah
memiliki 100 mitra yang mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia
dan beberapa negara lain.
"Omzet ya Rp 100 juta hingga Rp 150 juta per bulan dengan keuntungan 20-30 persen," ungkap Rizki.
Merintis bisnis tentu saja tidak lepas dari risiko dan kegagalan.
Rizki juga merasakan hal itu di awal usahanya merintis bisnis. Karena
belum mempunyai pengalaman yang cukup di dunia industri konveksi atau
garment, dia sempat putus asa dan berpikiran untuk berhenti menggeluti
usahanya.
Beruntung dia masih memiliki mimpi dan tekad yang kuat, yang akhirnya
menguatkan Rizki untuk terus belajar serta melanjutkan bisnis yang
sudah dirintisnya.
"Itu hal biasa, yang penting kita komitmen, fokus dan konsisten.
Komitmen dengan impian anda, fokus dengan masa depan, dan konsisten
dengan sikap yang kita miliki," tegasnya.
Bisnisnya pun semakin berkembang seiring dengan makin pesatnya
perkembangan teknologi. Dia memanfaatkan itu sebagai strategi promosi.
Rizki melakukan promosi melalui jejaring sosial dan internet.
Untuk terus mendongkrak omzet, dia selalu mengambil bagian dalam
setiap event atau kegiatan olahraga. Kompetisi olahraga antar sekolah,
mulai dari SD, SMP hingga perguruan tinggi dia sponsori.
"Kita sponsori event-event olahraga dan itu kerja sama yang saling menguntungkan," kata Rizki.
Di usia muda, Rizki sudah berpikir bahwa dia tidak mau menikmati
kesuksesan itu sendirian. Dia membuka kesempatan bagi orang lain untuk
menjadi reseller. Kesempatan dibuka untuk siapa saja yang serius dan
fokus untuk menggeluti usaha.
sumber : merdeka.com
No comments:
Post a Comment