Oleh Rizki Gunawan
Indonesia boleh berbangga. Sebab ada putra tanah air asal Makassar yang
menjadi sorotan media internasional atas prestasi yang diukirnya. Welin
Kusuma namanya.
Atas pencapaiannya, meraih 19 gelar hanya dalam waktu 13 tahun, Welin masuk pemberitaan Weird Asia News.
Foto dan kisahnya dalam mendapat gelar pendidikan dan profesi tersebut
dipampang dalam berita media Asia tersebut edisi 19 Juli 2013.
19
Gelar yang didapatnya itu terdiri dari 8 gelar sarjana (S1), 3 gelar
master (S2), dan 8 gelar pelatihan profesional. Bila namanya ditulis
beserta gelarnya menjadi: Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP,
SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.
Welin
mengaku kesulitan untuk menulis nama beserta gelarnya. Tapi ia bangga
bisa menorehkan namanya bersama gelar-gelar tersebut meski memakan
panjang tulisan hingga 2 baris.
Banyak orang yang heran dan tidak
percaya bagaimana Welin bisa mendapatkan gelar itu dalam waktu singkat.
Pada usia 33 tahun, Welin sudah memiliki 19 gelar.
Sejatinya untuk
mendapat gelar S1 butuh waktu minimal 4 tahun, S2 minimal butuh waktu 2
tahun. Tapi Welin bisa mendapatkan 19 gelar dalam waktu 13 tahun.
Sunday, July 21, 2013
Wednesday, July 10, 2013
Akan Lebih Cantik Saat Berpuasa
gambar : google.com |
PANAS terik matahari terkadang membuat kita malas melakukan aktivitas, apalagi saat melakukan ibadah puasa.
Badan terasa lemas, kulit menjadi kering dan tampak kusam, bahkan rambut pun rontok akibat kurangnya asupan gizi selama satu bulan. Hal tersebut seharusnya tidak menjadikan kita urung berpuasa. Karena sesungguhnya, puasa dapat menjadikan seseorang cantik luar-dalam dan awet muda.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap manfaat puasa. Dari sejumlah penelitian tersebut, terdapat beberapa manfaat yang berguna bagi kesehatan. Secara psikologis, puasa dapat melatih seseorang bersabar menahan emosi dan hawa nafsu. Secara biologis, terjadi masa “istirahat” pada organ pencernaan yang telah bekerja berat sepanjang hari.
Sementara dari segi medis, puasa bisa menjadi saat-saat pengosongan dari sisa zat makanan yang bisa jadi mengandung racun. Terakhir, dari sisi sosial, puasa bisa meningkatkan rasa persaudaraan terhadap sesama.
“Pada kenyataannya, puasa memang akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori. Namun, itu sebenarnya merupakan salah satu cara detoksifikasi atau pembuangan racun dari dalam tubuh,” ungkap Prof Dr Ir Hardinsyah, ahli gizi dan pangan dari Institut Pertanian Bogor.
Detoksifikasi terjadi ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh. Prof Hardinsyah mengatakan, secara otomatis tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi.
Subscribe to:
Posts (Atom)