Sunday, July 21, 2013

Raih 19 Gelar Sarjana dalam 13 Tahun, Pria Makassar Disorot Dunia

Oleh Rizki Gunawan
Indonesia boleh berbangga. Sebab ada putra tanah air asal Makassar yang menjadi sorotan media internasional atas prestasi yang diukirnya. Welin Kusuma namanya.
Atas pencapaiannya, meraih 19 gelar hanya dalam waktu 13 tahun, Welin masuk pemberitaan Weird Asia News. Foto dan kisahnya dalam mendapat gelar pendidikan dan profesi tersebut dipampang dalam berita media Asia tersebut edisi 19 Juli 2013.
19 Gelar yang didapatnya itu terdiri dari 8 gelar sarjana (S1), 3 gelar master (S2), dan 8 gelar pelatihan profesional. Bila namanya ditulis beserta gelarnya menjadi: Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.

Welin mengaku kesulitan untuk menulis nama beserta gelarnya. Tapi ia bangga bisa menorehkan namanya bersama gelar-gelar tersebut meski memakan panjang tulisan hingga 2 baris.
Banyak orang yang heran dan tidak percaya bagaimana Welin bisa mendapatkan gelar itu dalam waktu singkat. Pada usia 33 tahun, Welin sudah memiliki 19 gelar.
Sejatinya untuk mendapat gelar S1 butuh waktu minimal 4 tahun, S2 minimal butuh waktu 2 tahun. Tapi Welin bisa mendapatkan 19 gelar dalam waktu 13 tahun.

Wednesday, July 10, 2013

Akan Lebih Cantik Saat Berpuasa

gambar : google.com
PANAS terik matahari terkadang membuat kita malas melakukan aktivitas, apalagi saat melakukan ibadah puasa.

Badan terasa lemas, kulit menjadi kering dan tampak kusam, bahkan rambut pun rontok akibat kurangnya asupan gizi selama satu bulan. Hal tersebut seharusnya tidak menjadikan kita urung berpuasa. Karena sesungguhnya, puasa dapat menjadikan seseorang cantik luar-dalam dan awet muda.

Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap manfaat puasa. Dari sejumlah penelitian tersebut, terdapat beberapa manfaat yang berguna bagi kesehatan. Secara psikologis, puasa dapat melatih seseorang bersabar menahan emosi dan hawa nafsu. Secara biologis, terjadi masa “istirahat” pada organ pencernaan yang telah bekerja berat sepanjang hari.
Sementara dari segi medis, puasa bisa menjadi saat-saat pengosongan dari sisa zat makanan yang bisa jadi mengandung racun. Terakhir, dari sisi sosial, puasa bisa meningkatkan rasa persaudaraan terhadap sesama.

“Pada kenyataannya, puasa memang akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori. Namun, itu sebenarnya merupakan salah satu cara detoksifikasi atau pembuangan racun dari dalam tubuh,” ungkap Prof Dr Ir Hardinsyah, ahli gizi dan pangan dari Institut Pertanian Bogor.
Detoksifikasi terjadi ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh. Prof Hardinsyah mengatakan, secara otomatis tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi.